Kamis, 15 November 2012

Etika dan Etiket

Dalam kehidupan masyarakat, istilah etika dan etiket bukanlah hal yang baru karena kita sangat sering mendengarnya. Dua kata ini mempunyai arti yang berbeda walaupun banyak orang yang menyamakannya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami pengertian tersebut dengan baik sehingga tidak perlu ada kesalahan dalam pemahaman tersebut. Etika adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk. Disini kita tahu bahwa etika berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Sedangkan etiket adalah suatu ajaran tentang sopan santun yang perlu kita lakukan dalam pergaulan. Etiket ini sangat penting artinya bagi orang-orang yang tinggal berkelompok dengan yang lainnya.

“… ketika kedua istilah ini dicampur adukan tanpa berpikir panjang maka akan memperoleh konsekuensi yang cukup besar. Bisa sampai fatal dari segi etis …”

Di dalam etika, keadaan manusia bukanlah suatu masalah yang perlu dibesar-besarkan. Justru hal yang perlu diketahui dalam hal ini adalah tindakan manusia dalam menghadapi persoalan hidupnya. Dalam hal ini, tindakan tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai macam norma yang ada dalam masyarakat kita seperti norma hukum, norma agama, norma kesopanan dan lain-lain.

Jika dilihat dan dipahami lebih lanjut, kita akan tahu bahwa etika dan etiket mempunyai sangkut paut dengan perilaku manusia. Kedua hal tersebut sebenarnya digunakan untuk mengatur perilaku manusia agar menjadi pribadi yang baik dan normatif. Dalam hal ini, perilaku tersebut dimaksudkan agar sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat kita. Disini, kita akan menjelaskan perbedaan etika dan etiket, K. Bertens (2007:9), dengan baik sehingga kita tidak perlu salah kaprah dalam pemahaman tersebut.
Etiket menyangkut cara suatu pebuatan harus dilakukan manusia. Contohnya ketika kia memberikan sesuatu dengan orang lain kita harus menggunakan tangan kanan. sedangkan etika menyangkut masalah apakah suatu perbuatan boleh dilakukan atau tidak. Contohnya adalah larangan mencuri. “larangan mencuri” adalah suatu norma etika, apakah itu dicuri dengan tangan kiri atau kanan sama sekali tidak relevan dalam hal ini.
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan, tidak berlaku jika tidak ada orang lain atau saksi mata. Contohnya pada tata cara makan. Dianggap melanggar ketika kita makan sambil berbicara atau mengangkat kaki jika sedang makan bersama. Akan tetapi dianggap tidak melanggar jika pelaku hanya sendirian. Sedangkan etika tidak tergantung ada atau tidaknya orang lain. Terlepas ada atau tidaknya orang lain kita tetap tidak boleh mencuri.
Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan bisa jadi diterima di keebudayaan orang lain. Contohnya bersendawa keetika makan. Sedangkan etika jauh lebih absolut. “larangan membunuh” adalah prinsip-prinsip etika yang tidak bisa ditawar-tawar atau mudah diberi “dispensasi”.
Jika kita berbicara tentang etiket , kita hanya memandang manusia dari segi lahiriahnya saja, sedangkan etika menyangkut manusia dari segi dalam. Bisa saja orang tampil sebagai “serigala berbulu domba”, di luar sangat sopan dan halus, tapi di dalam penuh kebusukan. contohnya seorang penipu.

Setelah membaca sedikit perbedaan yang dituliskan oleh K. Bertens di bukunya, Etika, tentunya kita dapat memperoleh kesimpulan bahwa ketika kedua istilah ini dicampur adukan tanpa berpikir panjang maka akan memperoleh konsekuensi yang cukup besar. Bisa sampai fatal dari segi etis, bila orang menganggap etiket saja apa yang sebenarnya termasuk lingkup moral.

Senin, 01 Oktober 2012

FADHILAT DAN KHASIAT AL-FATIHAH

Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:

"Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran"

Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:

"Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya." dan

"Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin."

Sesiapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwuduk sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rosak.

Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca 'Al-Fatihah' diwaktu hendak tidur, Surah 'Al-Ikhlas' sebanyak 3 kali dan Mu'awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.


Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.


Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.


Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku..........."


Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:

"Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati........"

Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab 'Qaddasallaahusirrahu':

"Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah s.w.t."


Surat Al-Fatihah boleh mengubati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.


Ikhtiar mengubati penyakit : Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.


Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada sisakit, maka dengan iradah Allah s.w.t. ia akan sembuh.


Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah s.w.t.


Mengubati sakit disebabkan oleh sengatan kala: Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7 kali lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insyaallah ia akan sembuh.


Mengubati sakit gigi dan lain-lain: Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7 kali:

"Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".


Mengubati penyakit gigi orang lain: selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7 kali:

"Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu".


Adapun faedah dan khasiat dari Surah Al-Fatihah ialah menyembuhkan penyakit mata yang kabur (rabun)

Sabda Nabi Muhammad s.a.w."

"Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:


Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, cuba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.


Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya kemata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10 kali.


Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7 kali doa ini:

"Al-Fatihah itu menjadi ubat tiap-tiap penyakit dengan rahmat Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang."


Lalu mengucapkan "Yaa Rabbi" sebanyak 5 kali.


Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1 kali:

"Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sihatkanlah, Engkaulah yang menyihatkan".

Selasa, 11 September 2012

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)




I.              Pendahuluan

Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. 

Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi  Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian

II.    Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mencantumkan identitas
·        Nama sekolah
·        Mata Pelajaran
·        Kelas/Semester
·        Alokasi Waktu

Catatan:
Ø  RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
Ø  Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan
Ø  Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam  satu atau beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.

  

A.Standar Kompetensi
Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Sebelum menuliskan Standar Kompetensi, penyusun terlebih dahulu mengkaji Standar Isi mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a.    urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau SK dan KD
b.    keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c.    keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran.

B.   Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Sebelum menentukan atau memilih Kompetensi Dasar, penyusun terlebih dahulu mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.    Urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan Kompetensi Dasar
b.    Keterkaitan antar standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran
c.    Keterkaitan standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata pelajaran


C.Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran berisi  penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
  

D. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran  adalah  materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.

E.  Metode Pembelajaran/Model Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.

F.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan :
a. Pendahuluan
    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan un­tuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

  Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a.     menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses   pembelajaran;
b.     mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengait­kan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c.         menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai  silabus

b. Inti
    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran di­lakukan secara interaktif, inspiratif, menyenang­kan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

   Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuai­kan dengan karakteristik peserta didik dan mata pela­jaran, yang dapat meliputi proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
a.     Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1)     melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prin­sip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
2)     menggunakan beragam pendekatan pembela­jaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
3)     memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
4)     melibatkan peserta didik secara aktif dalam se­tiap kegiatan pembelajaran; dan
5)     memfasilitasi peserta didik melakukan per­cobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

b.     Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1)     membiasakan peserta didik membaca dan me­nulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
2)     memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memuncul­kan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
3)     memberi kesempatan untuk berpikir, menga­nalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
4)     memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif can kolaboratif;
5)     memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
6)     rnenfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan balk lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
7)     memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan r iasi; kerja individual maupun kelompok;
8)     memfasilitasi peserta didik melakukan pamer­an, turnamen, festival, serta produk yang diha­silkan;
9)     memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa per­caya diri peserta didik.
c.     Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1)    memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,  isyarat, maupunhadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
2)    memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplo­rasi dan elaborasi peserta didik melalui ber­bagai sumber,
3)    memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
4)    memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
a)     berfungsi sebagai narasumber dan fasilita­tor dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan be­nar;
b)     membantu menyelesaikan masalah;
c)     memberi acuan agar peserta didik dapatmelakukan pengecekan hasil eksplorasi;
d)   memberi informasi untuk bereksplorasi Iebih jauh;
e)     memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.


c. Penutup
    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan un­tuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

Dalam kegiatan penutup, guru:
a.  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b.  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsis­ten dan terprogram;
c.  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d.  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layan­an konseling dan/atau memberikan tugas balk tu­gas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
e.  menyampaikan iencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.

 
G. Sumber Belajar

Pemilihan  sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan.  Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. Misalnya,  sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.

H. Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan  teknik  tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.

III. Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah                           : SMa...........................
Mata Pelajaran               : ...................................
Kelas/Semester              : ...................................
Alokasi Waktu                : ..... x  45 menit (…  pertemuan)

A.   Standar Kompetensi
B.   Kompetensi Dasar
C.  Tujuan Pembelajaran:
      Pertemuan 1
      Pertemuan 2
      Dst    
D.  Materi Pembelajaran   
E.  Model/Metode Pembelajaran 
F.  Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
                  Pertemuan 1
      Pertemuan  2
                  dst
G.  Sumber Belajar           
H.  Penilaian                     

Penilaian
Teknik
Bentuk
Instrumen
Instrumen










Rabu, 08 Agustus 2012

Penyakit Takut dan Bimbang

Penyakit yang sering bercokol dalam hati manusia ialah penyakit takut dan bimbang. Penyakit ini pun biasanya timbul akibat rasa ketidak-pastian yang telah diterangkan di atas. Kedua penyakit ini tumbuh akibat kurang yakinnya seseorang akan kemutlakan kekuasaan Allah SWT. Kurang yakinnya seseorang akan kemutlakan Allah ini menyebabkan ia kurang pasrah dalam mewakilkan nasibnya kepada Allah. Di dalam bahasa al-Qur'an dikatakan orang ini tidak tawakkal.

Tawakkal 'ala Allah artinya mewakilkan nasib diri kepada Allah semata. Kelemahan diri manusia akibat dari proses kejadiannya itu (lihat E.1.) telah menyebabkan manusia senantiasa merasa tergantung kepada sesuatu yang lain. Jika ia yakin akan kekuasaan mutlak Allah SWT, maka ia akan puas dengan ketergantungannya kepada Allah saja. Jika ia kurang yakin akan kemutlakan kekuasaan Allah SWT, maka kebimbangan segera timbul. Kebimbangan ini kemudian akan berkembang menjadi rasa takut.

Rasa takut itu biasanya timbul terhadap perkara yang akan datang yang belum tentu akan terjadi. Misalkanlah perkirkiraan yang wajar menunjukkan bahwa kemungkinan terjadinya perkara itu dan akan berakibat jelek terhadap kita 50%. Biasanya dengan pengandaian yang dilebih-lebihkan dibayangkan seolah-olah kemungkinannya jauh lebih besar dari 50%, maka kita pun ketakutan.

Padahal, jika kita sadar, bahwa kita boleh saja mengandaikan sebaliknya, yaitu lebih kecil dari 50% bukankah kita tak perlu takut. Dalam keadaan tidak takut kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk mengatasi akibat yang akan mungkin terjadi itu. Biasanya di bawah tekanan rasa takut orang sudah tidak dapat lagi berpikir wajar, bahkan bagi setengah orang bisa menjadi panik dan berhenti berpikir sama sekali.

Namun di atas semua itu, keyakinan akan seluruh sifat-sifat (attribute) Allah yang mutlak pasti akan menentukan dan memelihara kemantapan hati seseorang. Bukankah Allah SWT telah mcnjamin, bahwa "tidak akan mengenai suatu kejadian akan kita, kecuali jika memang telah ditetapkan Allah bagi kita." Dalam firman-Nya:
"Katakanlah: 'Takkan ada apapun yang akan menimpa kami, kecuali yang telah ditetapkan Allah; Dialah Pelindung kami, maka hanya kepada-Nya-lah si Mu 'min mewakilkan urusan mereka' . " (Q. 9: 51).
Cara mengatasi rasa takut ialah dengan tawakkal 'ala Allah, artinya mewakilkan perkara yang kita takuti itu kepada Allah SWT, maka Allah akan memberikan pemecahan masalah tersebut. Di samping itu kita mempersiapkan diri seperlunya untuk mengatasi kemungkinan akibat buruk dari perkara tersebut bila terjadi.

Andai kata perkara itu terjadi benar-benar, maka kita tidak akan terkejut lagi, sehingga dapat lebih tenang mengatasinya. Betapapun jelek akibat terjadinya perkara tersebut atas diri kita, maka dengan bertawakkal 'ala Allah itu kita akan siap menerimanya sebagai kehendak Allah, Yang sedang menguji kita. Maka jika kita berhasil keluar dari peristiwa itu biasanya kita akan punya iman yang lebih menebal. Itulah yang dialami para nabi dan rasul dalam meningkatkan iman dan tawhid mereka.

Nabi Musa AS, umpamanya, telah mengalami segala macam ujian Allah yang berat-berat demi meningkatkan iman dan tawhid beliau. Musa AS mematuhi segala yang telah diperintahkan Allah kepadanya sepenuhnya. Kadang-kadang beliau juga merasa bimbang dan ragu, dan perasaan ini dijelaskan beliau kepada Allah, dan Allah memberikan bantuan seperlunya. Pada saat beliau, karena mematuhi perintah Allah, membawa seluruh orang Yahudi pindah keluar dari tanah Mesir, maka beliau dihadapkan dengan cabaran Allah yang cukup berat.

Ketika rombongan yang besar itu sampai ke pantai laut Merah kelihatan di belakang lasykar Fir'aun, yang siap akan menghancurkan mereka, datang mengejar. Maka, Musa AS dihadapkan dengan jalan buntu. Padahal beliau sampai ke situasi ini bukan karena kehendak beliau sendiri; beliau sampai ke situasi ini hanya karena mematuhi perintah Allah, maka ketika beliau mewakilkan perkara ini kepada Allah, maka Allah SWT segera memberikan pemecahan masalahnya, dan dengan demikian Musa menjadi lebih matang.
Musa AS tawakkal 'ala Allah atas perkara yang sedang dialaminya akibat patuhnya beliau kepada perintah Allah, maka Allah SWT tak mungkin mengecewakan hamba-Nya yang memenuhi seluruh kehendak-Nya.
"Wahai orang yang beriman, jika kamu menolong (melaksanakan semua perintah) Allah, maka Ia akan menolong kamu dan memantapkan langkah-langkahmu." (Q. 47:7)

Maka dengan kehendak Allah laut Mcrah menyibakkan airnya dan memberikan rombongan Musa AS jalan untuk lewat menyeberang. Sementara itu barisan lasykar Fir'aun dihadang oleh api besar sampai rombongan Musa AS hampir selesai menyeberang. Sesudah api besar itu reda, lasykar Fir'aun mengejar menyeberangi laut yang masih terbuka itu sampai ke tengah, maka laut itu pun menelan mereka seluruhnya. Inilah kekuatan pengaruh tawhid yang bagi seorang Rasul seperti Musa AS telah berubah menjadi apa yang dinamakan mu'jizat.

Ummat Muhammad SAW telah mendapat karunia khas berupa mu'jizat yang tidak saja diajarkan oleh beliau, bahkan telah dipusakakan beliau kepada ummat yang sangat dicintai beliau ini. Kehebatan sikap tawhid ini akan selalu terbukti seandainya ummat ini bersedia menghargai dan mengamalkannya. Sayang, kebanyakan ummat kita masih terlalu tebal kemusyrikannya, sehingga terhadap ilah yang berupa rokok saja pun kebanyakan ummat kita masih takluk tak berkutik, termasuk sebahagian pemimpin dan ulamanya! AstaghfiruLlah . Ya Allah, ampuni dan tunjukilah kami semuanya dalam mencapai ridha-Mu ...!!!








Selasa, 24 Juli 2012

Ada Senyum Dibalik Masalah

SENYUM DIBALIK MASALAH

Alkisah, pada zaman dulu hiduplah seorang wanita yang telah menikah dan menjadi ibu rumah tangga yang mengurusi rumah tangga dan ke tiga orang anaknya yang masih kecil. Suaminya bekerja di tempat yang jauh, sehingga hanya pulang beberapa hari sekali. Istrinyalah yang mengurus semua yang berhubungan dengan keluarganya.

Akan tetapi, wanita ini sangat mengeluhkan tingkah laku ke tiga anaknya yang begitu buruk yang membuatnya sakit hati bukan kepalang. Anak-anaknya selalu membuat keributan yang membisingkan, sering bertengkar satu sama lain, membuat lantai rumah menjadi kotor dan tidak takut dengan omelan ibunya.
Melihat kelakuan anak-anaknya, sang ibu hanya bisa pasrah dan melapangkan dada tanpa dapat melakukan apa-apa. Setiap hari selalu begitu terus, ditambah lagi harus mengerjakan tumpukan pekerjaan rumah yang semakin lama semakin membuat sang ibu hampir pecah kepalanya.

Tidak tahan lagi dengan ini semua, akhirnya sang ibu menemui seorang yang bijak yang terkenal dapat memecahkan masalah apapun tanpa masalah. Akhirnya sang ibu tadi berhasil menemui orang bijak tersebut yang bertanya dengan penuh senyum, “Ada yang bisa dibantu? Ada masalah?”, sambil memandang wanita itu yang kelihatan murung. Sang ibu akhirnya menceritakan kepedihannya dan segala unek-unek yang terkubur dalam hatinya kepada orang bijak tersebut, dan bertanya apakah ia punya solusi atas masalah yang menimpanya.

Dengan senyum dan tawa kecil, orang bijak itupun menjelaskan, “Nyonya, melihat apa yang telah Anda ceritakan kepada Saya, seharusnya Anda sedikit bersyukur.” Sang ibu sedikit bingung dan berkata, “Bersyukur? Apanya yang harus disyukuri? Setiap hari saya makan hati melihat anak-anak saya” sambil memandang orang bijak tersebut, bingung lagi.Orang bijak menjelaskan lagi, “Begini, coba nyonya lihat masalah ini dari sisi lain yang lebih positif.

Rumah Anda begitu bising karena ulah ketiga anak Anda. Itu berarti rumah Anda begitu hidup karena kehadiran, tawa dan tangis mereka. Karena anak-anaklah, keluarga Anda begitu sempurna.

Sekarang coba Anda bayangkan jika Anda tidak memiliki anak. Rumah Anda pasti akan sepi dan terasa mati. Anda pasti akan merasa sendirian, bosan dan kesepian. Bukankah itu harapan setiap orang tua atas kehadiran anak di dunia ini. Coba Anda lihat orang-orang yang tidak memiliki anak, bagaimana kesedihan mereka, bagaimana mereka selalu berdoa penuh harap supaya memiliki anak, bagaimana mereka rindu akan tangisan dan tawa seorang anak. Bahkan seorang suami menceraikan istrinya dan menikah dengan wanita lain karena tidak memiliki anak. Anda patut beryukur kepada Tuhan atas semua yang telah diberikannya kepada Anda. Anda seharusnya gembira karena kehadiran anak-anak Anda memberi warna pada hidup anda. Anda pasti bisa mendidik mereka dengan baik.”

Sang ibu tiba-tiba tersenyum lebar mendengar penjelasan yang sungguh bijaksana dari orang bijak tersebut. Sejak itu ia lebih bahagia dari sebelumnya dan bersyukur atas semua yang ia miliki.


Pembaca yang berbahagia

Di dunia ini, selalu ada hal yang berpasang-pasangan. Dibalik kegagalan, pasti ada kesuksesan, ada kekalahan dan kemenangan, miskin kaya, tua muda, sedih gembira dan lainnya. Di balik setiap hal-hal yang negatif, pasti ada hal-hal positif yang bisa kita petik. Di balik setiap permasalahan, pasti ada jalan keluar menuju pemecahannya.
Sering kali kita selalu memberikan fokus kita terhadap hal-hal yang buruk. Hal ini tentu saja membuat Anda berada dalam keadaan yang negatif.

Anda tidak akan pernah memperoleh hikmah dan keuntungan apapun jika Anda selalu negatif terhadap apapun. Seperti yang sudah dikatakan, di balik hal negatif, pasti ada hal positif. Ubah fokus dan perhatian Anda hanya pada hal-hal yang positif, sehingga senyum kebahagiaan akan selalu menyertai Anda sepanjang hidup. Anda tidak perlu mengasihani diri sendiri atas hal-hal buruk yang menimpa Anda.

Tugas yang perlu Anda lakukan hanyalah melihatnya melalui sudut pandang positif. Inilah hal penting yang harus Anda lakukan yang dapat membuat Anda lebih percaya diri dalam menghadapi hidup yang berliku-liku dan sering tidak berjalan sesuai dengan harapan Anda. Dengan begitu, hidup akan terasa mudah untuk dijalani dan dilewati dengan penuh semangat.

Minggu, 22 Juli 2012

10 kutipan Stephen Covey

Berikut ini 10 kutipan Stephen Covey yang dapat mengubah hidup Anda, seperti detikcom kutip dari berbagai sumber, Senin (16/7/2012):

1. Prioritas

Kuncinya adalah tidak memprioritaskan apa yang ada di jadwal Anda, tapi untuk menjadwalkan prioritas Anda.

2. Hal Utama

Hal utama adalah menjaga hal utama.

3. Hidup

Hiduplah dari imajinasi Anda, bukan sejarah Anda.

4. Kepercayaan

Kepercayaan adalah perekat kehidupan. Ini adalah hal paling penting dalam komunikasi efektif. Inilah prinsip dasar yang menjaga semua hubungan.

5. Waktu

Sebagian besar dari kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk sesuatu yang mendesak dan tidak cukup waktu untuk sesuatu yang penting.

6. Saya

Saya bukan produk dari keadaan saya. Saya adalah produk dari keputusan saya.

7. Katakan Tidak

Anda harus memutuskan apa yang jadi prioritas tertinggi dan harus memiliki keberanian -- dengan senang, tersenyum, dan tidak kompromi -- dalam mengatakan 'tidak' kepada hal-hal lain. Cara untuk melakukannya adalah memiliki lebih besar 'ya' (semangat positif) dalam diri Anda. Musuh dari 'yang terbaik' seringkali adalah 'yang baik'.

8. Pegawai

Selalu perlakukan pegawai Anda persis seperti yang Anda ingin mereka lakukan pada pelanggan terbaik Anda.

9. Keberhasilan

Kriteria yang baik untuk mengukur keberhasilan dalam kehidupan adalah jumlah orang yang telah Anda buat bahagia.

10. Keluarga

Pada akhirnya, hidup mengajarkan kita apa yang paling penting, dan itu adalah keluarga.

Jumat, 20 Juli 2012

Roda Kehidupan


Hidup ini seperti roda .


Ungkapan di atas cukup sederhana sesederhana kalimatnya, simpel dan sangat mudah dimengerti , sebuah ungkapan atau perumpamaan di buat untuk mendekatkan sebuah pengertian, memang tidak sama persis tapi paling tidak mewakili sebuah realita.

Namun benarkah rotasi kehidupan sesederhana itu ? sebuah roda berputar selalu stabil, adapun kehidupan ini selalu tidak stabil.

Bagian bawah dan atas roda selalu siap untuk berganti posisi, namun kita terkadang bahkan sebagian besar selalu tidak siap untuk berganti posisi.

Betapa banyak orang Miskin yang kaya mendadak tapi tidak siap pada posisinya yang baru, maka yang terjadi dia akan mudah kembali miskin karena tidak bisa mengatur keuangannya .

dan orang kaya atau mulia yang mendadak jatuh miskin atau terhina, lantas menjadi stres bahkan gila juga karena tidak siapa, pada posisinya yang baru, dalam hal ini nabi pernah bersabda

kasihanilah 3 macam manusia.. satu di antaranya “orang mulia atau terhormat yang jatuh hina.

kita kembali mengambil pelajaran dari sebuah roda. Roda selalu stabil dalam berputar karena berpegangan pada porosnya dengan perantaraan jari-jari, tahukah apa arti poros dalam kehidupan kita ? keyakinan !.. yah !..itulah yang akan membuat hidup ini selalu stabil. bila yakin bahwa hidup ini sudah dalam seting Allah , maka hati kita selalu tenang dalam menjalani hidup ini, toh di atas atau di bawah yang kita alami hanyalah ujian, agar pedati kehidupan ini menjadi lebih maju, betapa banyak orang yang menjadi sukses setelah ia terjatuh, atau ada di bawah.

Lalu apakah jari-jari itu ? jari-jari itu adalah rasa syukur kita kepada Allah, dalam kondisi yang bagaimanapun, baik itu susah maupun senang bersyukurlah kepada Allah, karena Dialah yang Maha tahu yang terbaik buat kita, hidup ini hanyalah cobaan, sebagaimana yang Allah firmankan

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS 67;2)

Roda dapat berputar dengan baik bahkan stabil karena semua jari-jari jaraknya selalu sama antara roda dengan poros, begitulah seharusnya kita. Dalam kondisi yang bagaimanapun tetaplah bersyukur, karena semua yang terjadi dalam hidup ini selalu baik bagi orang yang beriman.

Mendapat musibah ia bersabar mendapat pahala,. Mendapat nikmat bersyukur ia juga mendapat pahala, dan yang harus kita ketahui semua keadaan ini adalah cobaan...

 Adapun pengendali roda, pengendali kehidupan ini Dialah Allah.. yang lebih tahu,. Kapan kita di atas, kapan kita di bawah.. dan kapan roda kehidupan ini harus berakhir...

4 LILIN

Lilin yang menyala, Sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.

Yang pertama berkata: “Aku adalah Damai.” “Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!” Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: “Aku adalah Iman.” “Sayang aku tak berguna lagi.” “Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.” Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:”Aku adalah Cinta” “Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala.” “Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna.” “Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya.” Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: “Ekh apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!” Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: ” Akulah H A R A P A N “

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N yang ada dalam hati kita….dan masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan H A R A P A N-nya!

DUA LELAKI

Sebuah kapal karam diterjang badai hebat. Hanya dua lelaki yang dapat menyelamatkan diri dan berenang ke pulau kecil yang gersang. Dua orang yang selamat itu tak tahu apa yang harus dilakukan kecuali berdoa. Untuk mengetahui doa siapakah yang paling dikabulkan, mereka sepakat pergi ke daerah berasingan dan mereka tinggal berjauhan.

Doa pertama, mereka memohon diturunkan makanan. Esok harinya, lelaki pertama melihat sebuah pohon penuh buah-buahan tumbuh di sisi tempat tinggalnya. Sedangkan di daerah tempat tinggal lelaki yang lainnya tetap kosong.

Seminggu kemudian. Lelaki pertama merasa kesepian dan memutuskan berdoa agar diberikan isteri, keesokan harinya, ada kapal karam dan satu-satunya penumpang yang selamat adalah seorang wanita yang terdampar di sisi pulau tepat lelaki pertama tinggal. Sedangkan di sisi tempat tinggal lelaki ke dua tetap saja tidak ada apa-apa.

Segera saja, lelaki pertama ini berdoa memohon rumah, pakaian dan makanan. Keesokan harinya, seperti keajaiban, semua yang diminta hadir untuknya. Sedangkan lelaki yang kedua tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.

Akhirnya, lelaki pertama ini berdoa meminta kapal agar ia dan isterinya dapat meninggalkan pulau itu.

Pagi siang hari mereka menemui kapal tertambat di sisi pantainya. Segera saja lelaki pertama dan isterinya naik ke atas kapal dan siap-siap berlayar meninggalkan pulau itu. Ia pun memutuskan meninggalkan lelaki kedua yang tinggal di sisi lain pulau. Menurutnya lelaki kedua itu tidak pantas menerima keajaiban tersebut kerana doa-doanya tak pernah terkabulkan.

Apabila kapal siap berangkat, lelaki pertama mendengar suara dari langit, “Hai. Mengapa engkau meninggalkan rakanmu yang ada di sisi lain pulau ini?”

“Berkatku hanyalah milikku sendiri, hanya kerana doakulah yang dikabulkan,” jawab lelaki pertama.

“Doa temanku itu tak satupun dikabulkan. Maka ia tak pantas mendapatkan apa-apa,”

“Kau salah!” suara itu bertempik.

“Tahukah kau bahwa rakanmu itu hanya memiliki satu doa. Dan semua doanya terkabulkan. Bila tidak, maka kau takkan mendapatkan apa-apa.”

Lelaki pertama bertanya, “Doa macam apa yang dia panjatkan sehingga aku harus berhutang atas semua ini padanya?”

“Dia berdoa agar semua doamu dikabulkan”

Kesombongan macam apakah yang membuat kita merasa lebih baik dari yang lain? Banyak orang yang telah mengorbankan segalanya demi kebahagiaan kita. Tak selayaknya kita mengabaikan peranan orang lain, dan janganlah menilai sesuatu hanya dari “yang terlihat” saja.

Semoga kita bisa mengambil pelajarannya.

(untuk wanita) Andakah orangnya???



Wanita Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya,

tetapi dari kecantikan hati yang ada dibaliknya.



Wanita Sejati bukanlah dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang diberikan,

tetapi dari keikhlasannya memberikan kebaikan tersebut.



Wanita Sejati bukanlah dilihat dari keahliannya berbahasa,

tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.



Wanita Sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian,

tetapi dilihat dari sejauh mana Ia berani mempertahankan kehormatannya



Wanita Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul,

tetapi dilihat dari sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.


(MAAF  KALAU DA KTA2 YG SALAH)

Kamis, 19 Juli 2012

4 Ayat Anti Galau!

Jangan Galau, Allah Bersama Kita! Inilah 4 Ayat Anti Galau!



Zaman sekarang berbagai masalah makin kompleks. Entah itu komplikasi dari masalah keluarga yang tak kunjung selesai, masalah hutang yang belum terbayar, bingung karena ditinggal pergi oleh sang kekasih, ataupun masalah-masalah lain. Semuanya bisa membuat jiwa seseorang jadi kosong, lemah atau merana.

Pada dasarnya, manusia adalah sesosok makhluk yang paling sering dilanda kecemasan. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sedangkan dirinya belum atau tidak siap dalam menghadapinya, tentu jiwa dan pikirannya akan menjadi guncang dan perkara tersebut sudahlah menjadi fitrah bagi setiap insan.

...Jangankan kita manusia biasa, bahkan Rasulullah pun pernah mengalami keadaan keadaan galau pada tahun ke-10 masa kenabiannya...

Jangankan kita sebagai manusia biasa, bahkan Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam pun pernah mengalami keadaan tersebut pada tahun ke-10 masa kenabiannya. Pada masa yang masyhur dengan ‘amul huzni (tahun duka cita) itu, beliau ditinggal wafat oleh pamannya, Abu Thalib, kemudian dua bulan disusul dengan wafatnya istri yang sangat beliau sayangi, Khadijah bintu Khuwailid.

Sahabat Abu Bakar, ketika sedang perjalanan hijrah bersama Rasulullah pun di saat berada di dalam gua Tsur merasa sangat cemas dan khawatir dari kejaran kaum Musyrikin dalam perburuan mereka terhadap Rasulullah. Hingga turunlah surat At-Taubah ayat 40 yang menjadi penenang mereka berdua dari rasa kegalauan dan kesedihan yang berada pada jiwa dan pikiran mereka.

Jangan Galau, Innallaha Ma’ana!

Allah Ta’ala berfirman, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kami” (QS. At Taubah: 40)

Ayat di atas mungkin dapat menjadikan kita agar lebih merenungi lagi terhadap setiap masalah apapun yang kita hadapi. Dalam setiap persoalan yang tak kunjung terselesaikan, maka hadapkanlah semua itu kepada Allah Ta’ala. Tak ada satupun manusia yang tak luput dari rasa sedih, tinggal bagaimana kita menghadapi kesedihan dan kegalauan tersebut.

...Allah telah memberikan solusi kepada manusia untuk mengatasi rasa galau yang sedang menghampiri jiwa...

Adakalanya, seseorang berada pada saat-saat yang menyenangkan, tetapi, ada pula kita akan berada pada posisi yang tidak kita harapkan. Semua itu sudah menjdai takdir yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk makhluk-makhluk Nya.

Tetapi, Allah Ta’ala juga telah memberikan solusi-solusi kepada manusia tentang bagaimana cara mengatasi rasa galau atau rasa sedih yang sedang menghampiri jiwa. Karena dengan stabilnya jiwa, tentu setiap orang akan mampu bergerak dalam perkara-perkara positif, sehingga dapat membuat langkah-langkahnya menjadi lebih bermanfaat, terutama bagi dirinya lalu untuk orang lain.

Berikut ini adalah kunci dalam mengatasi rasa galau;

1. Sabar

Hal pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ketika menghadapi cobaan yang tiada henti adalah dengan meneguhkan jiwa dalam bingkai kesabaran. Karena dengan kesabaran itulah seseorang akan lebih bisa menghadapi setiap masalah berat yang mendatanginya.

Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (Qs. Al-Baqarah 153).

Selain menenangkan jiwa, sabar juga dapat menstabilkan kacaunya akal pikiran akibat beratnya beban yang dihadapi.

2. Adukanlah semua itu kepada Allah

Ketika seseorang menghadapi persoalan yang sangat berat, maka sudah pasti akan mencari sesuatu yang dapat dijadikan tempat mengadu dan mencurahkan isi hati yang telah menjadi beban baginya selama ini. Allah sudah mengingatkan hamba-Nya di dalam ayat yang dibaca setiap muslim minimal 17 kali dalam sehari:

“Hanya kepada-Mulah kami menyembah, dan hanya kepada-Mulah kami meminta pertolongan” (QS. Al Fatihah 5).

...ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka akan meringankan beban berat yang kita derita...

Mengingat bahwa manusia adalah makhluk yang banyak sekali dalam mengeluh, tentu ketika keluhan itu diadukan kepada Sang Maha Pencipta, maka semua itu akan meringankan beban berat yang selama ini kita derita.

Rasulullah shalallahi alaihi wasallam ketika menghadapi berbagai persoalan pun, maka hal yang akan beliau lakukan adalah mengadu ujian tersebut kepada Allah Ta’ala. Karena hanya Allah lah tempat bergantung bagi setiap makhluk.

3. Positive thinking

Positive thinking atau berpikir positif, perkara tersebut sangatlah membantu manusia dalam mengatasi rasa galau yang sedang menghinggapinya. Karena dengan berpikir positif, maka segala bentuk-bentuk kesukaran dan beban yang ada pada dalam diri menjadi terobati karena adanya sikap bahwa segala yang kesusahan-kesusahan yang dihadapi, pastilah mempunyai jalan yang lebih baik yang sudah ditetapkan oleh Allah Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya;

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Qs Al-Insyirah 5-6).

4. Dzikrullah (Mengingat Allah)

Orang yang senantiasa mengingat Allah Ta’ala dalam segala hal yang dikerjakan. Tentunya akan menjadikan nilai positif bagi dirinya, terutama dalam jiwanya. Karena dengan mengingat Allah segala persoalan yang dihadapi, maka jiwa akan menghadapinya lebih tenang. Sehingga rasa galau yang ada dalam diri bisa perlahan-perlahan dihilangkan. Dan sudah merupakan janji Allah Ta’ala, bagi siapa saja yang mengingatnya, maka didalam hatinya pastilah terisi dengan ketenteraman-ketenteraman yang tidak bisa didapatkan melainkan hanya dengan mengingat-Nya.

...Bersabar, berpikir positif, ingat Allah dan mengadukan semua persoalan kepada-Nya adalah solusi segala persoalan...

Sebagaimana firman-Nya:

“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tenteram” (Qs Ar-Ra’du 28).

Berbeda dengan orang-orang yang lalai kepada Allah, yang di mana jiwa-jiwa mereka hanya terisi dengan rasa kegelisahan, galau, serta kecemasan semata. Tanpa ada sama sekali yang bisa menenangkan jiwa-Nya.

Tentunya, sesudah mengetahui tentang faktor-faktor yang dapat mengatasi persoalan galau, maka jadilah orang yang selalu dekat kepada Allah Ta’ala. Bersabar, berpikir positif, mengingat Allah, serta mengadukan semua persoalan kepada-Nya merupakan kunci dari segala persoalan yang sedang dihadapi. Maka dari itu, Janganlah galau, karena sesungguhnya Allah bersama kita.